Masih Ragu Berbisnis?
Nabi Muhammad dan Khadijah itu couple-preneur sejati. Ada baiknya kita juga mengikuti. Carilah bisnis yang bisa dimulai dan dikembangkan dari rumah.
Apa nggak kepengen?
- berbisnis dari rumah
- bareng pasangan
- modal minimal
- hasil maksimal
- sarat mentoring
- produk terbukti laku
- nggak laku, modal dikembalikan
Sayangnya, masih banyak orang yang ragu untuk berbisnis. "Takut rugi, Mas Ippho. Takut jatuh miskin." Halah, situ udah miskin, mau jatuh ke mana lagi? Hehe.
????
Please, jangan ngomong nggak punya modal.
Pedagang keliling pakai gerobak aja berani ngeluarin modal hampir Rp 1 juta.
Pedagang kaki lima pakai tenda aja berani ngeluarin modal hampir Rp 10 juta.
Bukan nggak punya modal. Mungkin kita nggak punya kesungguhan.
Duit mepet? Saldo minim? Coba cari peluang usaha yang modal awalnya cuma Rp 600 ribu atau Rp 700 ribu. Kalau nabung Rp 20 ribu sehari, insya Allah modal yang diperlukan akan terkumpul dalam sebulan. Kurang-lebih.
Saya pikir ini solusi bagi mereka yang modalnya cekak.
Merasa nggak ahli? Merasa nggak mampu? Coba cari peluang usaha yang ada mentoring-nya, di mana semua mitra dibimbing sampai menghasilkan.
Karena tulisan ini sangat penting, bantu share ya. Semoga membuka hati dan pikiran mereka yang masih ragu untuk berbisnis.
Percayalah, teramat banyak produk di luar sana yang benar-benar dicari, benar-benar dibutuhkan, setiap 4 minggu konsumen beli ulang, dan marginnya sangat lumayan. Kenapa kita nggak jadi distributornya aja? Minim risiko dan bebas ribet karena nggak perlu ngurusin produksi.
Mungkin kita nggak tertarik dengan dunia usaha. Tapi ingat, kenaikan harga properti, biaya umrah, dan biaya pendidikan sulit diimbangi dengan kenaikan gaji. Kalau dengan bisnis, insya Allah sangat bisa. Mumpung masih muda, kenapa kita nggak mulai usaha aja? Siap?
PRODUKSI vs PEMASARAN
By ippho santosa
Blak-blakan aja, saya salut sama ibu-ibu yang mengelola bisnis dari rumah. Di antara mereka ada yang membuat lauk-pauk, bumbu dapur, atau cemilan. Lalu menjualnya. Ini mengagumkan. Soalnya, nafkah itu sebenarnya BUKAN tanggung-jawab dia, tapi tetap saja dia lakukan demi membantu suami.
Silakan, silakan. Insya Allah itu kegiatan yang sangat positif, ketimbang berbulan-bulan di rumah hanya dipakai untuk menonton drama Korea dan film India, hehehe. Tapi, izinkan saya memberitahu alternatif lain yang insya Allah lebih ringan dan lebih menghasilkan. Boleh?
Misal, kita punya waktu produktif 7 jam sehari. Pilihan PERTAMA, 4 jam dihabiskan untuk membuat atau memproduksi sesuatu, lalu 3 jam berikutnya dihabiskan untuk memasarkan. Pilihan KEDUA, 7 jam FULL dihabiskan untuk memasarkan saja. Mana yang lebih ringan dan lebih menghasilkan?
Kemungkinan besar adalah pilihan yang kedua. Terus, yang bikin produknya siapa? Kita bisa di-supply oleh vendor luar yang memang punya keahlian, pengalaman, dan kapasitas produksinya sudah berskala besar (otomatis, biayanya rendah tuh). Tugas kita memasarkan saja. Ini akan lebih ringan (baca: nggak sibuk) dan lebih menghasilkan.
Saya tahu, sebagian kita akan merasa puas kalau berhasil membuat produk sendiri, lalu merancang merek sendiri. Seru rasanya. Yah boleh-boleh saja. Pilihan tho? Tapi, coba pikirkan yang barusan saya sampaikan. Memproduksi sendiri, itu akan sangat melelahkan, makan waktu, dan makan biaya. Jujur ya, itu ribet.
Yang kita butuhkan saat ini adalah BUSINESS, bukan BUSY-NESS (kesibukan). Kalau setuju, bantu share ya
Sekarang, apa pilihan teman-teman?
Silahkan belajar banyak hal dari youtube Indone-SIAKU
Ada 3 hal yang harus di perhatikan saat ingin berbisnis.
- Ilmu, pastikan anda punya ilmu yang cukup baik ilmu terkait produk atau ilmu terkait manajemen bisnis. Tidak harus belajar secara formal, rajinlah untuk mencari ilmu dengan bertanya atau via internet... percayalah org berilmu dan tidak akan ada perbedaan yg signifikan.
- Pasar, pasar atau sasaran dari produk adalah yang juga penting, bisnis bisa aja dadakan asal ada pasarnya... tapi pasar ini bisa di ciptakan atau dicari.
- Modal, ya semua sepakat uang adalah amunisi bagi bisnis tapi percayalah tidak semua bisnis layak dapat bantuan modal, artinya pastikan ilmu mu dan pasar mu ada maka mencari modal akan jadi lebih mudah.
Bersama SIAKU kami coba menggabungkan ilmu, pasar dan modal menjadi satu dalam genggaman anda...
Silahkan komentar atau posting hal yang ingin anda tanyakan.
TEKNIK MARKETING LANGIT YANG BISA MENGAKIBATKAN SESEORANG BISA KEBANJIRAN ORDER DALAM WAKTU SINGKAT!
By Quranic managemen
Saya beberapa kali bertemu dan belajar dengan para pengusaha-pengusaha yang omsetnya sudah milyaran per bulan bahkan perhari dan perusahaanya selalu mengalami kebanjiran order.
Ketika saya belajar dengan mereka, saya sangat terkejut sekali ketika sudah membahas soal Markeing Langit...
Ternyata para pengusaha tersebut yang omsetnya bisa milyaran per bulan, mereka bisa mendapatkan omset segitu karna mereka mempraktekan ilmu marketing langit terlebih dahulu sebelum mempraktekan ilmu marketing bumi
Apakah Anda sudah tau Marketing Langit itu apa?
Marketing Langit itu adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia (Ilmu Marketing, Ilmu Closing, Dll )
Lalu Contoh dari Marketing Langit itu apa saja?
1. Ketaatan para istri kepada suaminya
2. Melaksanakan Ibadah Solat wajib tepat waktu
3. Melaksanakan ibadah solat sunnah (Dhuha & Tahajud)
4. Sedekah Setiap Hari
5. Berbakti kepada orang tua
6. Bersilaturahim
Nahh, kebanyakan dari anda mungkin ada yang lebih memikirkan urusan marketing dunia daripada marketing langit saat ini.
Sekarang coba anda renungkan "Sebenernya anda berbisnis saat ini hanya untuk mengejar urusan dunia saja atau anda berbisnis untuk mengejar urusan akhirat?"
MAU CEPAT MENGHASILKAN?
Segera Fokus Jualan.
Ya, buat pemula bisnis, kadang mikir buka bisnis itu ribet-ribet. Padahal kalau ribet, bikin ruwet dan semua itu butuh ongkos. Kalau dipikir malah njelimet.
Kebayang mau buka cafe. Sudah sewa, ditambah renov ini dan itu. Ditambah TV, ditambah AC, ditambah pernak-pernik itu. Wow, bagus sih, tapi sepi. Hehehe...
Sudah keluar biaya tinggi lagi.
Apalagi yang sibuk produksi. Mau jual bakmi, belajar goreng kerupuknya. Ada sebulan mempelajari. Nggak enak-enak juga. Padahal lama-lama eneg.
Kapan menghasilkan? Kapan dapat penghasilan?
Kalau boleh saran, pengusaha pemula, belajarnya jualan. Disana ada keuntungan, disana ada uang. Kalau jago jualan enak, nanti untung bisa untuk memperbaiki proses produksi. Atau bikin kerupuk lebih enak. Atau bisa tambahan renovasi.
Sekali lagi fokus jualan, jualan, jualan.
Kalau ini bisa, hidup tuh usaha di awalan.????????????
Ikhtiar dan usaha kemudian hasil pasrahkan, sedekah tetap jalan.
Salam profit.
#motivasibisnis
#belajarbisnis
#MentalKaya
Alhamdulillah, kemaren Siaku ekspose tentang program jangka pendek dan panjang yang akan di lakukan di hadapan Bupati Siak, Wabup Siak, Sekda Siak, Seluruh Kepala Dinas Kab.Siak dan Seluruh Camat Se Kab.Siak...
Saat ini Siaku sedang memproses untuk pendaftaran member dan toko dan untuk transaksi bisa di mulai setelah lounching resmi nanti...
Terimakasih yang sudah membantu dan memberi masukan kepada kami.
Kita harus banyak belajar dari perbedaan pola bisnis zaman dahulu dan sekarang... pola bisnis itu bertumbuh dan tidak ada yang kaku atau yg paling benar sendiri...